
12/06/2025
Membedah Biaya Pajak Mobil Listrik dan Perbandingannya dengan Kendaraan Konvensional
Membedah Biaya Pajak Mobil Listrik dan Perbandingannya dengan Kendaraan Konvensional
Tren mobil listrik di Indonesia terus naik. Selain lebih ramah lingkungan, banyak yang mulai tertarik karena mobil ini dianggap lebih hemat dalam jangka panjang. Salah satu faktor yang bikin banyak orang mempertimbangkan untuk beralih adalah soal biaya pajak. Tapi sebenarnya, seberapa besar selisih antara mobil listrik dan biaya pajaknya dibanding kendaraan konvensional?
Biar makin yakin sebelum ganti kendaraan, yuk bahas satu per satu secara sederhana dan tuntas.
Dasar Penghitungan Pajak Mobil Konvensional
Untuk kendaraan bermesin bensin atau diesel, biaya pajak kendaraan (PKB) dihitung dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB). Umumnya, besarannya adalah 1,5% dari NJKB untuk mobil pribadi. Di beberapa daerah, besarnya bisa berbeda tergantung kebijakan pemerintah provinsi.
Selain itu, masih ada tambahan seperti SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan), biaya administrasi, dan pajak progresif untuk kendaraan kedua dan seterusnya.
Kalau dihitung-hitung, biaya tahunannya bisa cukup menguras kantong, terutama kalau mobilnya tergolong premium.
Pajak Mobil Listrik: Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
Nah, di sinilah mobil listrik dan biaya pajaknya mulai unjuk gigi. Pemerintah memberikan insentif khusus bagi pemilik mobil listrik. Di beberapa daerah, tarif PKB mobil listrik bahkan cuma 10% dari tarif mobil biasa. Artinya, bisa hanya 0,15% dari NJKB.
Contoh gampang: mobil konvensional dengan NJKB Rp300 juta akan dikenakan pajak sekitar Rp4,5 juta per tahun. Tapi untuk mobil listrik dengan NJKB yang sama, pajaknya bisa cuma Rp450 ribu. Jauh lebih ringan, kan?
Insentif ini diberikan sebagai dukungan untuk percepatan program kendaraan rendah emisi karbon (LCEV).
Biaya Pajak Lain yang Bisa Dihemat
Selain PKB, beberapa beban lain juga berkurang atau bahkan ditiadakan untuk mobil listrik. Misalnya:
- Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) seringkali digratiskan di sejumlah provinsi.
- Bebas ganjil genap, meskipun bukan termasuk pajak, tapi memberikan keuntungan tambahan secara mobilitas.
- Tarif SWDKLLJ untuk mobil listrik saat ini masih disesuaikan, tapi tetap tergolong rendah.
Jadi, mobil listrik dan biaya pajaknya secara keseluruhan memang jauh lebih bersahabat.
Perbandingan Praktis dan Efisien
Kalau dilihat dari angka real, selisih pajak mobil listrik dan mobil konvensional bisa mencapai jutaan rupiah per tahun. Dalam lima tahun kepemilikan, penghematan yang didapat cukup signifikan dan bisa dialihkan untuk keperluan lain, seperti servis rutin atau upgrade perangkat pendukung seperti home charging.
Ini yang membuat mobil listrik dan biaya pajaknya jadi pertimbangan utama buat yang ingin berpindah dari mobil berbahan bakar minyak.
Hal yang Perlu Dipertimbangkan
Meski pajaknya murah, harga mobil listrik saat ini masih cenderung lebih tinggi dibanding mobil bensin sekelasnya. Tapi kalau hitung-hitungan total biaya kepemilikan (termasuk pajak, biaya bahan bakar, dan perawatan), mobil listrik mulai terlihat lebih efisien, terutama untuk penggunaan jangka panjang dan penggunaan harian di kota.
Untuk yang sering menggunakan mobil pribadi sebagai moda transportasi utama, penghematan biaya tahunan ini bisa jadi nilai tambah besar.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai otomotif lainnya atau kebutuhan lainnya, kamu bisa mengunjungi website Toyota.